https://pawitngafani167.blogspot.com/2023/03/persiapan-soal-osn-osp-dan-osk_16.html

Pentingnya Doa dalam Sholat

DIALAH ANAK DESA YANG SELALU BERJUANG DAN OPTIMIS

MENGEMBANGKAN BAKAT
Sebut saja namanya Pawit. Boleh dipanggil Paw atau Wit ketika teman-temannya memanggil. Walaupun lebih banyak memanggil dengan nama lengkap "Pawit".Sejak menduduki bangku SD kelas enam bakat hitung matematika Pawit sudah menonjol. Ini terbukti dengan nilai yang diberikan guru matematikanya selalu delapan ke atas untuk soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran matematika, selalu lebih tinggi daripada nilai yang diperoleh oleh siswa-siswa lainnya. Pawit kerap kali memperoleh pujian dari dari teman-teman sekelasnya untuk pelajaran yang satu ini. Bahkan tak jarang ia selalu diminta oleh guru matematikanya untuk mengajari teman-teman yang belum bisa menyelesaikan soal-soal matematika. Guru matematika yang bernama pak Bejo juga selalu memuji pekerjaan Pawit dengan kata-kata “bagus”. Beliau selalu menyarankan Pawit untuk terus mengembangkan bakatnya itu dengan banyak latihan mengerjakan soal secara terus menerus berlatih. Mencoba mengerjakan soal-soal dengan berbagai teknik penyelesaian. Bahkan tak jarang mengerjakan soal dengan cara tersendiri. Seperti kata pepatah “ ada banyak jalan menuju roma”.“ matematika itu…” begitu suatu hari pak Bejo memberi penjelasan,”… apabila teknik matematikanya sudah lancar, akan mudah untuk menyelesaikan berbagai masalah. Karena matematika mengajarkan kepada kita bagaimana menggunakan logika dalam mempelajari mata pelajaran yang lain.” Maksudnya mudah untuk meraih prestasi menjadi bintang kelas. Banyak cerita pak bejo tentang orang-orang matematika yang sukses dalam bekerja. Mereka lebih mudah diterima kerja, karena logika matematika mereka dalam menangani berbagai masalag yang ada. Tampaknya melalui pendekatan atau metode puji-memuji seperti ini semangat Pawit terdorong untuk terus-menerus berlatih mengasah kemampuannya, apalagi motivasi menjadi bintang kelas dan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan apabila sewaktu-waktu ia sudah saatnya bekerja menjadi motivasi tersendiri.Pawit yang waktu itu sebagai seorang siswa kelas enam SD pernah bekhayal, “Andaikan keampuanku telah terasah dan bisa mendapatkan pekerjaan…. Dan andaikan suatu ketika aku menjadi seorang guru, alangkah mudahnya memperoleh uang dan dengan mudah membeli banyak buku untuk untuk aku pelajari. Ayah dan ibuku tentu bangga, terlebih dapat menambah pendapatan keluarga karena pendapatan ayah pas-pasan sebagai buruh tani.”Menjadi matematikawan handal tidak semudah membalik telapak tangan, perlu berlatih terus menerus serta memperbanyak latihan soal dan referensi soal-soal yang menantang. Untuk itulah Pawit selalu berlatih keras. Hingga suatu hari Pawit lulus SD dengan nilai matematika yang cukup memuaskan, yaitu sembilan puluh enam. Merupakan nilai tertinggi disekolahnya. Nilai yang sangat memuaskan bagi sekolah desa di pinggir Gunung Petarangan. Aplagi Pawit menjadi peringkat satu di sekolahnya. Akhirnya Pawitpun melanjutkan ke SMP Ma’arif Mlandi, dengan di bantu dan dorongan dari pengurus desa. Walaupun sebenarnya orang tuanya tak setuju untuk melanjutkan, melihat biaya sekolah yang tinggi. Apalagi jarak sekolahan yang jauh dari desa dan juga karena memang banyak anak yang tidak melanjutkan. “Who said the dream never becomes true, artinya kata siapa mimpi tak pernah jadi kenyataan,” begitu pepetah yang diajarkan guru Bahasa Inggris. Dengan doa dan usaha memotivasi orang tuanya, akhirnya Pawit bisa melanjutkan impiannya untuk terus mencari ilmu.Awal pelajaran di SMP merupakan perjuangan untuk tetap menjadi yang terbaik. Terkadang terasa terasa minder dengan keadaanku sekarang. Pulang pergi jalan kaki melewati lading-ladang hijau dan terik matahari. Apalagi saat hari sabtu, ada acara pramuka dan pulangnya sore. Menjadi perjuangan tersendiri merasakan senang susahnya orang mencari ilmu. Dan Alhamdulillah di kelas selalu mendapatkan nilai raport terbaik, mendapatkan peringkat satu. Bahkan pernah mewakili lomba LCC ( Lomba Cerdas Cermat) tingkat kabupaten wonosobo hingga mendapatkan juara harapan dua. Suatu prestasi yang sangat memuaskan bagi sekolah ma’arif bisa bersaing dengan sekolah-sekolahan negeri.


Komentar